Selasa, 11 Maret 2014

Ekspor Mebel Indonesia Masih Kalah Dari Malaysia dan Vietnam

Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) menyatakan ekspor industri furnitur atau mebel Indonesia saat ini masih kalah dengan Malaysia dan Vietnam.

"Kita hanya peringkat ke-13 sebagai negara pengekspor industri mebel," kata Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Soenoto di sela acara Indonesia Internasional Furniture Expo 2014 (IFEX) di Jakarta, Selasa.

Menurut Soenoto, total ekspor mebel dunia sepanjang 2013 mencapai 124 miliar dolar AS. Sedangkan porsi ekspor mebel Indonesia hanya mencapai 1,5 persen dari total tersebut, atau hanya 1,7 miliar dolar AS.

"Posisi Indonesia jauh di bawah ekspor mebel Vietnam yang mampu mencapai ekspor sekitar 4,2 miliar dolar AS. Malaysia saja yang SDM dan SDA jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia mampu mengekspor mebel sebesar 2,4 miliar dolar AS," kata dia.


Soenoto mengatakan 10 tahun silam, industri mebel Vietnam dan Malaysia belum diperhitungkan. Namun saat ini Malaysia sudah mengukuhkan diri sebagai pengekspor mebel peringkat kedelapan dunia.

AMKRI mengaku akan terus berupaya memajukan industi mebel dan kerajinan nasional agar dapat tampil di pentas global.

"Kita targetkan Indonesia bisa duduk di peringkat lima besar dunia sebagai pengekspor mebel," ujar dia. Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2014 www.antaranews.com

Ekspor Mebel Kalah Dari Malaysia Karena Salah Sistem

Merdeka.com - Kalahnya ekspor furnitur atau mebel Indonesia dari Malaysia dan Vietnam menyita perhatian Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Dalam pandangannya, kondisi ini bisa terjadi karena kesalahan sistem dalam negeri.

Lutfi menyebut, potensi Indonesia untuk menguasai pasar ekspor mebel dunia sangat besar. Dibanding Malaysia dan Vietnam, sumber daya manusia dan sumber daya alam Indonesia jauh lebih besar.

"Berarti ada yang salah dalam sistem kita. Trend ke depan industri mendekati konsumen. Industri mendekati bahan baku. Ada permasalahan itu tanggung jawab saya," ucap Lutfi dalam membuka acara pameran mebel di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Selasa (11/3).

Pengganti Gita Wirjawan ini berjanji meningkatkan ekspor mebel Indonesia. Lutfi meminta produsen furnitur datang langsung ke kantornya untuk menyampaikan keluhan dan hambatan industri mebel selama ini.

"Ketika saya dilantik jadi Menteri Perdagangan, pesan senior orang tua mengatakan mereka antre di depan kantor minta proteksi dan minta quota. Silakan minta apa saja boleh, saya berpendapat kita ingin menunjukkan fungsi perdagangan dan memberdayakan pedagang," tegasnya.

Lutfi menginginkan produsen dan pedagang mebel Indonesia berjaya, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di percaturan perdagangan internasional.

"Ketika pedagang mandiri dia mensejahterakan produsen. Ketika itu terjadi maka akan ada perdagangan bermanfaat dan adil. Ini solusi yang perlu kita kerjakan bersama sama," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar